Waspadalah .... Jika Anak Kecanduan TV dan Game

Diterbitkan Oleh eko rosandi pada 22 April 2011 | 08.42


Sekarang ini banyak kita temukan berbagai media, televise dan game yang potensial menarik perhatian anak-anak. Karena itu tidak mengherankan jika banyak anak-anak tergila-gila pada TV dan game. Biasanya, kecanduan anak akan TV dan game disebabkan oleh lemahnya kontrol orang tua dalam hal penggunaan TV dan game. Sejak awal, jika orang tua tidak mengatur waktu menonton TV dan bermain game, umumnya anak akan kecanduan TV dan game.
Untuk mengembalikan agar anak tidak lagi terus-terusan menonton TV dan bermain game, yang harus dilakukan orang tua adalah mengontrol mereka. Dalam hal ini tidak hanya diperlukan kesadaran orang tua untuk melihat bahwa ada masalah yang timbul melihat anaknya terus menerus menonton TV atau game, tetapi juga tekad untuk mengubah hal tersebut. Dan tekad ini tidak diwujudkan dengan cara radikal, tetapi cara yang halus dan perlahan.
Mengubah secara radikalatau tiba-tiba kebiasaan anak untuk mengkonsumsi TV dan game bisa-bisa menjadikan kedua pihak (orang tua dan anak) frustasi. Misalnya, dengan tiba-tiba mengurangi waktu menonton TV atau bermain game atau bahkan melarangnya sama sekali. Akibatnya, anak mungkin sekali marah karena kebiasaannya yang selama ini berjalan dengan baik dihambat. Sementara orang tua akan jengkel jika anak menolak untuk taat. Akhirnya akan muncul konflik.
Anak yang kesal bisa jadi akan mencari cara lain untuk tetap melanjutkan kebiasaannya. Jika di rumah dilarang, ia bisa saja pergi ke rumah teman atau tetangga untuk menonton TV atau bermain game. Maka, untuk mengubah kebiasaan anak lebih tepat dilakukan dengan cara yang halus dan perlahan.
Orang tua tidak perlu memberitahu anak tentang perlunya mengurangi jam menonton TV atau bermain game. Tetapi orang tua sebaiknya langsung bertindak. Karena TV dan game bisa merebut perhatian anak-anak, yang harus dilakukan orang tua adalah mencari hal lain untuk mengalihkan anak-anak dari TV dan game.  Diperlukan kreatifitas orang tua untuk mencari kegiatan alternatif ini. Sebagai langkah awal, memberikan anak-anak film-film VCD atau DVD yang bermanfaat dan mendidik.
Buatlah suasana menonton itu menyenangkan bagi anak. Sebaiknya anak-anak didampingi sehingga moment menonton film ini pun dapat menjadi ajang kumpul keluarga yang menggembirakan dan membetahkan anak. Sehingga anak akhirnya lupa dengan acara favoritnya atau game kesukaannya. Kegiatan yang lain yang dapat dilakukan masih banyak sekali, diantaranya : mengajak anak memasak, bermain, berkebun, jalan-jalan, membuat prakarya, menggambar atau mewarnai, atau mendengarkan dongeng. Orang tua juga harus terlibat dalam hal ini. Tidak hanya menyuruh anak bermain tetapi orang tua juga ikut bermain dengan anaknya. Anak jangan dibiarkan sendiri. Anak harus tahu bahwa orang tua juga senasib sepenaggungan dengannya. Sehingga, pada suatu saat nanti anak akan belajar mandiri.
Jika kegiatan alternatif yang dilakukan anak selain menonton TV dan bermain game sudah banyak dilakukan, dengan sendirinya waktu bagi anak untuk menonton TV dan bermain game akan berkurang. Pada saat inilah orang tua dapat berbicara dengan anak-anak mengenai bagaimana seharusnya sikap terhadap TV dan game. Dengan cara yang menyenangkan orang tua bisa berbicara kepada anak tentang perlunya waktu mengurangi menonton TV dan bermain game. Berbicara dengan anak harus dilakukan dengan lembut dan menyenangkan. Menarik kembali anak-anak dari TV dan game berarti merebut kembali untuk masuk dalam kehidupan yang lebih sehat. Dan itu adalah kewajiban kita sebagai orang tua.

By : BA

3 komentar:

Unknown mengatakan...

alhadulillah artikelnya bermanfaat, benar sahabat bahwa hal seperti itu atau tv dan game akhir-akhir ini sangat berpengaruh bagi perkembangan pikiran seorang anak kecil, dan mengenai tv keluarga haeus menemaninya dengan acara yang bermanfaat bukan film atau hal yang tidak sepatutnya ditonton, terimakasih sahabat, salam ukhuwah ya.

Unknown mengatakan...

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik anak secara benar. Menjadi orang tua sekaligus menjadi sahabat bagi anak-anak akan memberikan kesan positif bagi anak dan perkembangan jiwanya. Berikan contoh-contoh positif pada mereka.

eko rosandi mengatakan...

apalagi sekarang ini banyak sekali film, tontonan atau permainan yang sebetulnya sangat bahaya buat pertumbuhan dan perkembangan anak. dan lebih parah lagi jaman sekarang terlalu banyak propaganda yang di suguhkan oleh media televisi ...
#dunia ibadah : salam ...
#lia : buat anak sebagai mujahid dan mujahidah sejati yang berjuang di jalan Allah sesuai dengan assunnah ...

Posting Komentar

Berikan pendapat anda tentang posting kami... terimakasih.