Sabar

Diterbitkan Oleh eko rosandi pada 27 April 2011 | 01.55


Sabar artinya tabah, tahan menghadapi cobaan. Orang yang sabar tahan menerima hal-hal yang tidak disenangi atau tidak mengenakkan dengan ridha dan menyerahkan diri kepada Allah.
Sabar adalah salah satu akhlak terpuji. Sabar juga merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup. Hidup di dunia ini penuh dengan tantangan dan cobaan. Manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini tidak luput dari ujian dan cobaan, ketika mengalami ujian dan cobaan kita harus menhadapinya dengan sabar. Sifat sabar bagaikan cahaya yang terang benderang dalam suasana yang gelap gulita.
Rasulullah bersabda :
الصبر ضياء (رواه مسلم)
Artinya : “Bersabar adalah cahaya yang gilang-gemilang”
Seseorang yang sedang dirundung duka, karena baru saja ditinggalkan orang yang sangat disayanginya akan merasa tenang karena musibah itu dihadapinya dengan sabar. Orang yang dihina dan difitnah, walaupun ia merasa sakit hati atau bersedih, karena ia tahu bahwa itu adalah cobaan maka diterimanya dengan sabar pula. Sebagai seorang muslim kita wajib bersabar terhadap ujian dan cobaan yang menimpa kita.
Kita diperintahkan untuk senantiasa bersabar. Sebab, apapun yang diberikan Allah kepada kita pasti ada hikmahnya. Kita hendaknya dapat mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang kita alami. Pengalaman yang baik hendaknya kita syukuri. Pengalaman yang buruk, yang tidak menyenangkan hendaknya kita hadapi dengan sabar dan mengambil hikmahnya.
Sabar sangat erat kaitannya dengan kadar keimanan seseorang. Musibah atau bencana yang diturunkan kepada seseorang atau suatu kaum, jika ditinjau dari segi akidah Islam ada dua kemungkinan.
Pertama, bahwa musibah atau bencana itu diturunkan Allah untuk menguji iman seseorang. Apakah orang atau mereka yang terkena musibah itu sabar atau tidak, berkurang imannya atau tidak. Untuk mengetahui apakah musibah itu merupakan ujian atau bukan, dapat dilihat dari keadaan orang atau masyarakat sekelilingnya. Misalnya di suatu desa terjadi gempa bumi yang memporak-porandakan rumah-rumah penduduk, padahal masyarakat di desa tersebut taat beribadah kepada Allah. Musibah tersebut berarti ujian keimanan. Jika kita bersabar menerima musibah, maka Allah akan meridhai kita.


Kedua, bahwa musibah atau bencana itu merupakan peringatan Allah kepada manusia. Jika seseorang atau masyarakat sudah banyak berbuat dosa atau maksiat, korupsi sudah merajalela, perjudian dan minum-minuman keras sudah merupakan hal yang biasa, sesuatu yang diperintahkan Allah dilupakan, yang dilarang malah dikerjakan, maka peringatan Allah pasti datang. Allah menurunkan bencana agar manusia sadar akan dosa-dosanya. Kita masih ingat cerita tentang banjir besar yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Bencana itu merupakan peringatan bagi orang-orang yang durhaka agar mereka sadar bahwa Allah-lah Tuhan mereka satu-satunya, Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitu pula bencana berupa gempa bumi dahsyat dan hujan batu yang terjadi pada zaman Nabi Luth. Mereka yang durhaka dan membangkang terhadap seruan Nabi Luth diazab oleh Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari ada tiga hal yang harus kita hadapi dengan sabar :
a.       Sabar dalam berbuat
Artinya sabar menghadapi rintangan dan kesulitan. Sabar di sini mengandung pengertian tekun, gigih, dan bekerja keras.
b.      Sabar dalam menderita
Artinya sabar menerima musibah atau cobaan. Jika ditimpa musibah janganlah mengeluh, tapi terimalah dengan penuh kesabaran.
c.       Sabar menahan marah
Artinya bersikap sabar jika dihadapkan kepada situasi yang dapat menimbulkan kemarahan. Persoalan yang dihadapi dengan marah, tidak akan menyelesaikan masalah. Sabar menahan marah perlu dipupuk dan dilatih. Allah sayang kepada orang yang sabar menahan marahnya.
Rasulullah bersabda :
من كف غضبه كف عذابه
Artinya : “Barangsiapa yang menahan marahnya, Allah akan menahan siksa terhadapnya.”


by : BA

1 komentar:

blog komputerbutut mengatakan...

mantaap nee artikel nya...

logowo ^___^

Posting Komentar

Berikan pendapat anda tentang posting kami... terimakasih.