Reaktor Nuklir Fukushima 1 & 2 Jepang yang meledak akibat kegagalan sistem pendingin tidak perlu terlalu dikuatirkan apalagi akan sampai di Indonesia seperti Sulawesi Utara yang akan turun bersama hujan (isu SMS yang beredar) karena jaraknya cukup dekat dengan Jepang. Bencana ini masih termasuk dalam skala 4 dalam INES (International Nuclear and Radiological Event Scale) dibandingkan dengan Chernobil masih lebih kecil yaknik skala 7.
Ketakutan akan seperti bencana Nuklir Chernobil menurut para ahli tidak perlu terlalu dikuatirkan. Informasi dari TV Jepang bahwa radiasi Nuklir tidak kelihatan dan berbau nanti dalam skala 400 MicroSievert/jam baru terasa dikulit Manusia, kadar yang mulai mematikan manusia dimulai dari > 3000.
Ddiperlukan alat khusus utk mendeteksi apakah kita sudah terkena radiasi atau belum karena untuk kadar yg kecil resikonya ditakutkan dalam jangka panjang seperti kerusakan organ tubuh, kanker dll.
Untuk kondisi terburuk maka pencegahan awal yang bisa kita lakukan adalah tutup rapat pintu dan jendela rumah, matikan ac, pakai masker penutup mulut dan hidung, baju dari luar segera dibuang dan dimasukkan kedalam kantung plastik,segera mandi dengan air dan sabun.
Kondisi angka radiasi sampai saat ini dari hasil pengukur pada jarak 24 km dari lokasi bencana baru mencapai 0.0033 Micro Sievelt/jam.
Pemerintah Jepang telah mengsterilkan dari manusia disekitar lokasi berbahaya sampai radius 30km untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Pemerintah Jepang juga telah meminta bantuan Amerika untuk membantu mengatasi kebocoran akibat kegagalan sistem pendingin.
Indonesia atau SULUT perlu berpikir 1000x untuk membangun Pusat Listrik Tenaga Nuklir. Perlu diketahui Jepang juga mengoleksi kurang lebih 13 PLTN yg tersebar dibeberapa Propinsi di Jepang termasuk dilokasi yang sedang saya tinggal saat ini Saga tepatnya di Karatsu. (kompasiana.com)
Gempa bumi disertai tsunami yang terjadi di Jepang menimbulkan potensi bahaya baru. Sebab, beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang mengalami kerusakan. Ancaman bahaya kontaminasi radioaktif akhirnya muncul ke permukaan.
Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang berlebihan.
Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1. Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5. Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
6. Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Melihat bahayanya dampak dari radiasi radioaktif ini, pemerintah Jepang langsung menetapkan kondisi siaga menyusul potensi kebocoran radioaktif pada lima reaktor nuklir di dua lokasi. Tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi dengan radius 10 km langsung dievakuasi.
Sebanyak 14.000 warga yang tinggal di bagian timur laut Jepang masih di lokasi Daiichi, turut juga diungsikan setelah mendapat peringatan dari Tokyo Electric Power Co.
Jepang mempunyai 54 reaktor dan 10 di antaranya telah ditutup terkait bencana gempa dan tsunami yang menimpa wilayahnya. Sebanyak 30 persen pasokan listrik di Jepang berasal dari tenaga nuklir. Laporan: Harwanto Bimo Pratomo (adi)vivanews.com
2 komentar:
makanya usul besok-besok bikin pembangkitnya jangan dengan metoda menggunakan bahan berbahaya, coba menggunakan bahan yang tidak berbahaya seperti : combro, peuyeum, gehu dan lain-lainnya.... hehehehehheheh
tah eta masalahna, nuklir bahaya pisan kan, dan modalna ge pasti gede, kumaha mun usulkeun tenaga hitut, pasti mantab tah modal oge leutik pisan
Posting Komentar
Berikan pendapat anda tentang posting kami... terimakasih.