Penampakan Lafal Allah pada Letusan Gunung Merapi

Diterbitkan Oleh eko rosandi pada 08 November 2010 | 00.42

Letusan merapi yang kedua, sungguh dahsyat, Letusan Merapi Terbesar Dalam 100 Tahun Terakhir sumber tempo.iteraktif.com



TEMPO InteraktifYogyakarta -Letusan gunung Merapi kali ini benar-benar luar biasa. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Miner R Sukhyar letusan Merapi 2010 ini adalah yang terbesar dan terburuk. “Terbesar setelah Galunggung 1982, penduduk Merapi tidak pernah merasakan letusan semacam ini dalam jangka waktu 100 tahun terakhir,” ujar Sukhyar di Yogyakarta, Jumat (5/11).
Letusan Gunung Merapi kian mengganas. Merapi mencatatkan rekornya dalam meluncurkan awan sejauh 15 kilometer dari Puncak Merapi menuju Cangkringan yang berjarak 15 kilometer dari Puncak Merapi.
Luncuran awan panas sejauh ini tercatat paling besar sejak letusan pertama pada 26 September lalu. Tidak hanya itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Sumber Daya Mineral, Surono mencatat jarak luncuran awan panas pada luncuran awan panas letusan Gunung Merapi terbesar yang pernah terjadi. Pada hari ini, seluruh sekolah di Yogyakarta diliburkan, Bandar Udara Adi Sucipto ditutup, penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dialihkan ke Solo dan Semarang.

Foto-foto yang menampakkan ‘kebesaran’ letusan merapi itu, didapatkan dari kompas.com:FOTO: Inilah Letusan Merapi Terbesar
Laporan wartawan KOMPAS.com Kristianto Purnomo
Kamis, 4 November 2010 | 15:55 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang membubung tinggi hingga terlihat di Deles, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2010). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan perluasan radius bahaya dari yang semula 10 kilometer menjadi 15 kilometer dari puncak Gunung Merapi seiring meningkatnya aktivitas gunung tersebut.

Bahasa Universal: Penampakan Lafal Allah pada Letusan Gunung Merapi
Dibalik keganasan letusan merapi yang terjadi, tersebutlah sebuah kabar tentang tertangkapnya lafal Allah di letusan yang terjadi tgl 4-november-2010 tersebut, berikut fotonya: (sumber klik disini )


Sesungguhnya lafal Allah yang terbentuk pada letusan merapi diatas, adalah sebuah perulangan yang pernah terjadi pada tahun 2006 lalu, berikut ini (sumber foto detik.com)

Foto Wedhus Gembel di Gunung Merapi, Yogyakarta pada 8 Juni 2006 lalu, yang bila dilihat secara seksama membentuk lafal Allah. (Foto: Bagus Kurniawan).
Banyak hal yang terjadi pada tahun 2006 lalu, sebuah foto yang tertangkap pada tgl 4-november-2006 lalu (tgl yang sama dengan letusan merapi 2010 ini), maka sesungguhnya telah nampak pula sebuah hiasan di langit yang sungguh cantik dan menyerupai sebuah tulisan arab:


Foto di Sidoarjo tgl 4-november-2006

Bahasa Universal: Penampakan Lafal Allah pada  Ledakan lumpur Lapindo
Akhirnya dari 4-november-2006 lalu, 18 hari setelah itu, terjadilah ledakan lumpur lapindo dengan lafal Allah yang sungguh amat sangat nampak dan jelas (sumber detik.com)


tulah sebuah ledakan lumpur lapindo yang terjadi  22-11-2006 , dimana terjadinya lumpur lapindo dalam selang yang runtun, ketika dituliskan gempa yogya 27-mei-2006, lumpur lapindo mulai terjadi tgl 29-mei-2006. Biasanya sebuah kematian didalam simbol yang kita kenal adalah ’0′ (off)  sedangkan hidu adalah ’1′ (on). Itulah sebuah gambaran 010, dimana pada tahun 2006 lalu terjadi dua bencana yang dekat. Pada letusan merapi tahun 2006, sesungguhnya korban hanya 2 orang saja yang menunjukkan 0 sebanyak 2, hingga itulah, merapi meletus kembali tgl 26-10-2010, dimana tgl 26 itulah sebagai sebuah ingatan dari tahun 2006 lalu.
Hal itu pula yang merujukkan pada tgl terjadi gempa yogya 27-05-2006 ketika disatukan, terjadi 2+7+5+2+0+0+6 =22, sehingga itulah 22-11-2006 terjadi ledakan di lumpur lapindo.  Dimamanakah yang 11, setelah 22 muncul dalam gempa yogya dan 2006 sebagai letusan merapi ? itulah 11 yang muncul dalam tsunami mentawai tgl 25-10-2010 yang juga disatukan, 2+5+1+0++2+0+1+0=11.
Itulah 22 yang merupakan memori Wahyu Diturunkan 22 tahun 2 bulan dan 22 hari dan sebuah surat 22 itulah yang kini ‘lagi waktunya musim haji’ yaitu surat al-hajj
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar pada hari  kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya. (surat 22 ayat 1 sampai 2)
Tiada lain semua ornamen kemunculan baik lafal Allah, penampakan mbah petruk (bacaPenampakan Mbah Petruk Sebelum Gunung Merapi Meletus), penampakan foto ‘bidadari’ (baca Penampakan Bidadari Pada Letusan Merapi), TIADA LAIN mengingatkan pada kita semua, tentang kebesaranNya dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi, sehingga dengan bencana demi bencana itu merupakan iktibar besar, agar kita tidak berlaku sombong di dunia ini, walau seakan-akan dunia sudah dipegang tangan. Tersebutlah sebuah brosur yang dikirim untuk memberikan sebuah himbauan, ajakan dan penegasan akan sebuah gempa bumi yogya 27-mei-2006 sebelum terjadinya, berikut cuplikan itu:
Maksud bencana dan musibah adalah pergiliran kepada manusia, dan sebagai batas manusia agar manusia tidak menyombongkan diri dan membanggakan diri, ketika bencana dan musibah datang bukan karena seseorang atau ritual seseorang:
(Al-quran surat Al-hadiid:23) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira  terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri
Adapun selengkapnya brosur yang dibagikan tersebut akhirya, setelah 4 tahun berselang, sungguh terjadi, Kejadian Aneh-Aneh Sebelum Mbah Marijan Meninggal. Berikut ini brosur selengkapnya yang disebar 1000 brosur sebelum gempa yogya 27-mei-2006 lalu:

MASYARAKAT PEDULI TAUHID

Sekretariat : Jln. MarinaMas Barat IV/60 Surabaya  Telp : (031) 5996856 email : m_adita_ramadi@yahoo.com

Assalamualaikum wr. Wb,
Dengan hormat, perkenankan kami membagikan brosur ketauhidan ini mengingat  beberapa hari terakhir ini, banyak media yang kami pantau menyiarkan aktifitas gunung merapi dengan dibumbui kehadiran sosok juru kunci, tidak ada yang aneh dalam liputan berita tersebut. Tetapi setelah kedatangan presiden, maka sosok sang juru kunci cukup sentral, banyak media terjebak dengan opini pendek tentang kesaktian yang seakan mampu menurunkan aktifitas merapi, bahkan banyak media yang meliput Tapa Bisu Keliling Kampung. Ritual tersebut bertujuan untuk meminta keselamatan warga yang terus menerus di hantui aliran lava dan awan panas yang dimuntahkan merapi. Prosesi itu seakan tidak aneh dan menjadi salah satu budaya bangsa Indonesia khususnya adat jawa.
Berita tersebut kadang bersejajar dengan satu muatan tentang menurunnya aktifitas merapi, sehingga bisa menjadi mitos atau simbol kesaktian yang melakukan ritual tersebut. Seakan bertentangan dengan ilmu pengetahuan dimana sang juru kunci di minta mengungsi tidak mau karena memiliki keyakinan bahwa merapi tidak meletus. Pembenaran ini seakan terus bergulir di bumbui dengan keselamatan presiden Yudoyono saat berkunjung ke merapi
Pertautan berita itu mengandung makna yang sangat berbahaya karena unsur klenik dimasukkan ke dalam fakta sehingga kalau dipahami dapat menjadi berita yang sangat ambigu atau bias walaupun kami memahami itulah fakta yang terjadi. Tetapi kalau kita jeli tentang perilaku sang juru kunci adalah : “Mengapa beliau melakukan itu saat merapi aktifitasnya cenderung turun dan secara ilmu pengetahuan juga menyatakan begitu, terbukti pihak yang berwenang dalam hal ini BPPTK Jogyakarta, memutuskan untuk menerima kunjungan presiden Yudoyono. Pertanyaan besar mengapa sang juru kunci tidak melakukan saat tanggal 13 atau 14 mei di mana itulah letusan atau guguran lava atau awan panas paling besar terjadi ? “
Kami Masyarakat Peduli Tauhid menghimbau agar masyarakat Islam untuk tidak terlalu terpengaruh dan memfilter berita-berita opini tersebut dan tetap menjaga iman. Bencana dan Musibah adalah ketetapan Allah yang sudah dituliskan sebelum kita di ciptakan
(Al-quran surat Al-hadiid:22) Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan  pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab  sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Maksud bencana dan musibah adalah pergiliran kepada manusia, dan sebagai batas manusia agar manusia tidak menyombongkan diri dan membanggakan diri, ketika bencana dan musibah datang bukan karena seseorang atau ritual seseorang.
(Al-quran surat Al-hadiid:23) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira  terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Bencana dan musibah adalah makna kesetiakawan antar manusia untuk tidak mementingkan diri sendiri dan menyuruh orang berbuat kikir
(Al-quran surat Al-hadiid:24) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling  maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Untuk itu mari kita jangan percaya terhadap hal-hal yang berbau klenik yang dimodernkan dengan berdoa kepada Allah melalui perantara, padahal berdoa kepada Allah itu bisa apa saja dan universal tanpa harus ada perantara.
(Al-quran surat Al-An’aam:63) Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut  ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur”".
Berdoa hanya kepada Allah semata dengan iklash dan rendah diri, InsyaAllah akan dikabulkan oleh Allah, mari kita berkaca dengan umat terdahulu
(Al-quran surat Huud:50) Dan kepada kaum ‘Ad  saudara mereka, Huud. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. (Kaumnya menjawab) Kamu hanyalah mengada-adakan saja
Waspadai yang tidak terungkap dalam rentetan Meletusnya Merapi
  • Mari kita telaah berita sekitar sebelum merapi meletus dan keanehannya, sekitar april-2006,
[Antara News April 16-2006], Masih sulit untuk memprediksi kapan Gunung Merapi meletus meskipun gempa fase banyak (MP) sudah mencapai 150 kali, kata staf Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Triyani ketika dihubungi Minggu.Menurut dia, kalau melihat aktivitas sekarang dengan jumlah kegempaan yang semakin meningkat terutama untuk MP tercatat 105 kali, maka kemungkinan Gunung Merapi mendekati untuk meletus.Karena berdasarkan perhitungan, gunung meletus kalau MP sudah lebih dari 90 kali, dan apa yang terjadi di Merapi sudah melebihi, tercatat 150 kali,” katanya.Namun, menurut Triyani, meskipun aktivitas terus menunjukkan peningkatan termasuk MP, bahkan kondisi seperti ini sudah melampaui aktivitas sebelum meletus tahun 2001, tetap sulit memprediksi kapan Gunung Merapi meletus, bisa cepat atau lambat, karena setiap letusan memiliki karakteristik tersendiri.
  • Mengapa merapi secara ilmu pengetahuan seharusnya sudah meletus ternyata belum meletus, kemudian berita yang bertautan bahwa ada faktor pemicu sehingga merapi dinyatakan meletus
Aktivitas Kegunungapian,Gunung Aktif karena Gerak Lempeng Indoaustralia,Kebumen, Kompas – Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Konservasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Karangsambung, Kebumen Dr Munasri, Selasa (18/4/05), mengatakan, meningkatnya aktivitas gunung api di Pulau Jawa, terutama Gunung Merapi, Dieng, dan Semeru berkorelasi dengan penajaman atau pergerakan lempeng Indoaustralia yang berada di bawah Pulau Jawa. Setiap tahun lempeng bagian dari lempeng Asia Tenggara itu bergerak sepanjang 10 sentimeter. Pada bagian lempeng yang menajam dengan dasar Pulau Jawa terjadi peleburan. Air yang dibawa partikel lempeng akan terpanaskan hingga menimbulkan uap yang membawa material magma ke atas permukaan bumi……
Gempa Goyang Yogya dan Pacitan,Selasa, 19 Juli 2005 | 22:46 WIB,TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya dikejutkan dengan getaran yang terasa dalam beberapa detik. Sekitar pukul 19.20 WIB, terjadi gempa bumi yang berpusat di samudra Hindia. Dikhawatirkan, terjadinya gempa tektonik itu bisa mempengaruhi aktivitas gunung Merapi yang sekarang berstatus Waspada Kepala Stasiun BMG Yogyakarta, Tiar Prasetyo saat dikonfirmasi menyatakan, pusat gempa terjadi di 9,77 Lintang Selatan dan 110,71 Bujur Timur. “Pusat gempa, terjadi di 220 kilometer sebelah selatan Yogyakarta dengan kedalaman 33 kilometer di dalam tanah,”katanya.Gempa tektonik itu, terjadi pada pukul 19.21 WIB dengan kekuatan 5,5 skala Richter. “Kami juga sudah mendapat laporan dari beberapa daerah. Yang jelas memang gempa ini sangat terasa di Yogyakarta dan daerah Pacitan,”kata Tiar.Hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan kerusakan yang terjadi di Yogyakarta akibat gempa tersebut. Sebagian warga Yogya bahkan tidak menyadari telah terjadi gempa.Di tempat terpisah, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subadriyo, membenarkan gempa yang terasa di kota Yogyakarta gempa tektonik. Menurut Subandriyo, gempa yang terjadi Selasa (19/7) malam itutidak ada kaitannya dengan aktivitas gunung Merapi.Menurut Subadriyo, gempa tektonik yang bersumber di Samudera Indonesia itu bisa saja mempengaruhi aktivitas Merapi. “Dalam kondisi Merapi yang aktif saat ini, gempa tektonik bisa saja memicu peningkatan aktivitas, namun bisa juga tidak. Makanya, kami akan cermati efek gempa itu terhadap aktivitas Merapi,”katanya.Gempa tektonik seperti itu, bisa berpengaruh terhadap gerakan magma gunung Merapi. BPPTK, sejak adanya peningkatan aktivitas Merapi telah menyiagakan seluruh karyawannya, baik di kantor pusatnya di kawasan JlCendana Yogya maupun di seluruh pos-pos pengamatan Merapi. Sementara status aktivitas Merapi sampai saat ini masih Waspada.
Jateng Selatan Juga Daerah Rawan Gempa ; Oleh: Chusni Ansori26 Jan, 2005 – 07:50 suaramerdeka.com ~ MINGGU, 26 Desember 2004 lalu Aceh diguncang gempa bumi berskala 8,9 skala Richter yang diikuti oleh gelombang besar tsunami…. Gempa bumi tersebut yang merupakan gempa tektonik besar akibat adanya patahan pada posisi 3.30 o N, 95.78 o E yang berada di Samudera Indonesia.  …..Sumber gempa … adalah adanya pertemuan lempeng Samudera Hindia – Australia dengan lempeng benua Asia. .. yang berbeda berat jenisnya tersebut membentuk zona subduksi/tunjaman.. Jawa Tengah bagian selatan bukan merupakan daerah bebas gempa. Hanya, ia merupakan daerah yang tetap mempunyai potensi gempa dengan frekuensi yang berbeda dari Sumatera. Jika kita lihat morfologi selatan Jawa Tengah dari Cilacap hingga Parangtritis, daerah ini merupakan dataran rendah dengan kemiringan lebih dari 5 derajat dan ketinggian 5 – 30 meter di atas laut. Bentangan dataran ini ke utara bisa mencapai 12 km tanpa pembatas rangkaian pegunungan kecuali di sekitar Karangbolong.Jawa Tengah selatan bukan daerah yang bebas gempa. Walaupun frekuensi gempanya tidak sesering di Sumatera ataupun Jawa Barat, bukan berarti tidak akan terjadi gempa bumi tektonik besar di kawasan ini.



 source : http://thephenomena.wordpress.com/2010/11/07/penampakan-lafal-allah-pada-letusan-gunung-merapi/

3 komentar:

nitnot mengatakan...

SUBHANALLAH..

kebetulan yg mengerikan..

eko rosandi mengatakan...

heheh ngeri nya , kadang mun geus maca jadi sadar tapi lila lila poho deui kanu sadar na ...

Anonim mengatakan...

hehehe.....kami yg d jogja radius 35 km...te2p waspada.......moga2 smuanya cepat berkhir...

Posting Komentar

Berikan pendapat anda tentang posting kami... terimakasih.